Sejarah Nenek Moyang Suku Jawa



Wong jowo atau suku jawa adalah suku dengan jumlah populasi paling banyak di Indonesia, lebih dari 100 juta jiwa pada tahun 2012 yang lalu. Nenek moyang wong jowo atau suku jawa merupakan manusia purba yang berasal dari austronesia, sebuah spesies yang dipercaya berasal dari sekitaran Taiwan. Diperkirakan nenek moyang suku jawa bermigrasi ke pulau jawa melalui Filipina pada tahun 1000 Sebelum Masehi. Suku jawa mempunyai sub-etnis yang beranekaragam, mulai dari Mataram, cirebon, banyumasan, tengger, boya, osing, samin dan masih banyak lagi. Pada umumnya bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa, akan tetapi disetiap daerah mungkin terdapat perbeedaan tergantung dengan sub-etnis mana orang – orang pada daerah tersebut berasal . Bicara soal suku jawa maka anda pasti tahu dengan kebudayaan jawa yang bernama kejawen. Kebudayaan kejawen sudah berjalan kurang lebih satu milenium lamanya.

Pada tahun 1891 fosil manusia jawa (Homo Erectus) ditemukan oleh seorang ahli anatomi dari belanda yang bernama Eugene Dubois, fosil ini ditemukan di Trinil. Diperkirakan temuan fosil manusia jawa tersebut sudah berumur 700.000 tahun. Tahun 1930 kembali ditemukan fosil dengan dari jenis yang sama yaitu Homo Erectus di Sangiran, fosil ini ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koeningswold. Fosil dengan peradaban lebih maju tersebut diperkirakan berumur 143.000 hingga 550.000 tahun.

Perkembangan suku etnis Jawa lebih maju ketika pemerintahan kerajaan Singasari dipimpin oleh Kartanegara pada abad ke-13. Terbukti dengan meluasnya wilayah kerajaan Singasari kepulau – pulau disekitar pulau jawa seperti Madura, Bali, Kalimantan, dan Sumatra. Selain hal tersebut kerajaan Singasari juga berhasil menguasai perdagangan diselat melaka.


Diperkirakan etnis suku jawa mempunyai kaitan dengan migrasi penduduk Austronesia ke madagaskar. Selain di Indonesia saat ini suku jawa banyak tersebar di seluruh penjuru dunia termasuk Semenanjung Malaka dan Suriname.

Comments